Senin, 16 Mei 2011

ternyata jakarta indah kalau tidak macat

"gak begitu macet, gak terlihat padat.
"rupanya katanya hari senin ini libur nasional?"

tidak tau kata siapa, yang jelas tidak berpengaruh dengan jadwal kerja saya di kantor. mungkin hanya orang-orang atau pegawai yang bergaji besar dan berpasilitas enak saja yang merasakan libur nasional. karena mereka yang punya uang, dan bisa mengatur roda kehidupan di jakarta.

tapi buat saya merasakan jalan yang sedikit lancar saja sudah cukup, karena dengan begitu saya bisa leluasa dan tidak kesiangan berangkat kekantor.

"mau tau gak?"
karena setiap hari mobil2 mewah memagar jalanan, semua jalan di tutup dengan mobil membentuk barisan bersap seolah tak memberi ruang untuk pengendara motor.

"lalu bagaimana nasib pengendara motor?"
tidak ada solusi lain, kecuali harus menerobos mencari celah diantara mobil2 mengkilat dan metro mini yang berasap solar.

"lalu apa kata si mobil mewah?"
motor sering ugal2an di jalan jadi mobil2 mewah takut di seruduk motor. makanya motor jangan kasih kesempatan lewat.

" heran, jalan begitu besar kenapa tidak mau berbagi, kenapa mobil mewah memilih jalan dan menutup jalan seenaknya, kenapa setiap jalan mobil membetuk barisan bersap dan seterusnya berbanjar membetuk kemacetan luar biasa?"

kenapa tidak separuhnya di kasih untuk pengendara motor? "misalnya separuh jalan untuk mobil dan separuh lagi untuk pengendara motor kan adil tuh ?" apa memang sudah begitu kali yah kalau orang kaya maunya enak terus?

"ah buat saya tidak peduli, menurut saya kalau jalan sedikit sepi saya sangat menikmati perjalanan ke kantor".

"ternyata jakarta indah kalau tidak macat"

kalau begitu sering2 sajah libur nasional. biar jakarta tidak macat! hee..

0 komentar: